Beberapa catatan tentang keracunan makanan sudah dibahas pada blog ini sebelumnya, namun karena banyaknya pengunjung yang datang ke blog Makanan Sehat ini untuk mengetahui seluk-beluk keracunan makanan, maka kami mencoba untuk mengulas kembali.
Keracunan makanan ialah penyakit yang terjadi setelah memakan makanan yang tercemar dengan kuman atau bahan kimia. Terdapat banyak kesalahan makan atau keracunan makanan yang terjadi dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Keracunan HCN (asam Biru), disebabkan oleh asam biru (HCN). Misalnya pada singkong yang mengandung suatu glukosarida oleh pengaruh enzim akan menghasilkan HCN. Gejala keracunan singkong ialah mual dan muntah, sesak nafas dan koma.
Aflatoxin, merupakan racun yang dihasilkan oleh jamur aspergillus falfus yang dapat mencemari kacang tanah.
Asam bongkrek, merupakan senyawa yang diproduksi oleh pseudomonas cocovenenans. terbentuknya toksin pada tempe bongkrek
Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya kasus keracunan makanan :
Meningkatnya jumlah makanan yang dimakan diluar rumah ( dalam kantin, resteurant, dll ), jika makan yang dikelolah oleh pengusaha catering tercemar oleh bakteri penyebab kerancunan pangan, sejumlah besar orang akan dirancuni.
Pengusaha catering sekarang menyiapakan lebih banyak variasi menu yang sering melakukan penyimpanan sajian dalam kondisi yang tetap hangat, sampai diperlukan.
Meningkatnya jumlah penjualan "take away meal", makanan ini sering dipanaskan kembali dan mungkin dipanasi lagi di rumah pelanggan. Intensifikasi pertanian mengakibatkan lebih banyak bahan pangan terkontaminasi oleh bakteri penyebab keracunan makanan.
Kapan gejala keracunan makanan akan dirasakan?
Waktu timbulnya gejala setelah seseorang mengkonsumsi makanan beracun sangat bervariasi terggantung jenis kuman yang menginfeksi. Namun rata rata mereka akan mengeluhkan gangguan kesehatan setelah 30 menit sampai 2 minggu setelah menyantap makanan beracun. Keluhan yang dirasakan antara lain nyeri perut, mules, diare, muntah dan demam. Keluhan ini dirasakan dari tingkat ringan sampai berat.
Siapakah yang paling rentan terhadap keracunan makanan?
Bayi, anak anak dan orang tua adalah mereka yang paling rentan terkena keracunan makanan. Mengapa? Karena fungsi kekebalan tubuhnya lebih lemah bila dibandingkan dengan kelompok usia yang lain.
Bakteri yang sering menyebabkan kerancunan makanan
- Oraganisme dari kelompok Salmonella
- Staphylococcus aureus
- Clostridium perfringens ( welchii )
- Bacillus cereus
- Vibrio parahaemolyticus
Tiga tipe utama keracunan makanan karena bakteri
- Tipe infektif yang disebabkan karena memakan makanan yang mengandung sejumlah besar bakteri hidup. Stelah dimakan, bakteri tersebut menetap dalam saluran pencernaan dan jika mati, mereka melepaskan endotoksin ( misalnya kerasunan Salmonella ).
- Tipe keracunan yang disebabkan karena memakan makanan yang ensotoksin. Toksin tersebut dilepaskan kemakanan selama bakteri itu tumbuh dan memperbanyak diri dalam makanan. Bakteri sendirinya sendiri mungkin mati jika makanan tersebut dimakan ( keracunan Staphylococcus ).
- Tipe ini disebabkan oleh toksin, toksin ini tidak diproduksi didalam makanan, tetapi dilepaskan selama pertumbuhannya didalam sallurang pencernaan, setelah bakteri tersebut dimakan ( misalnya keracunan Clostridium perfringes)
Bagi anda yang ingin mengetahui tanda-tanda Kerancunan Makanan, berikut beberapa tanda-tanda yang menunjukkan seseorang mengalami keracunan makanan :
- Lemas dan muntah
- Mulas dan sakit perut
- Diare
- Kadangkala demam dan kesejukan
- Sesak napas
- Koma
0 Response to "Hal Penting yang Wajib Diketahui Seputar Keracunan Makanan"
Posting Komentar