Cara Menurunkan Demam Pada Bayi

Cara Menurunkan Demam Pada Bayi - Menjadi seorang ibu adalah keajaiban hidup yang menjadi kenyataan, mengandung anak, melahirkannya dengan perjuangan hidup dan mati, merawatnya, membesarkannya. Semua menjadi kenangan indah yang tak akan pernah bisa dilupakan. Sulitnya merawat seorang anak memang sangat melelahkan, namun semua itu menjadi sebuah kenangan paling indah dan membuat rindu masa-masa indah tersebut. Termasuk sulitnya merawat anak yang sakit, bahkan sekalipun hanya sakit demam saja. 

Merawat bayi yang tengah demam adalah salah satu tantangan yang paling dahsyat untuk seorang ibu, karena bisa saja banyak ibu yang belum tahu jika bayi yang demam tak perlu dibawa ke dokter. Tentu saja apabila demam si kecil tidak sampai parah, atau tidak sampai kejang-kejang. Sebagai pertolongan pertama, silahkan disimak cara-cara menolong atau mengobati anak bayi yang tengah demam di bawah ini :

1     Salah satu gejala yang tampak

Kenali terlebih dahulu gejala yang nampak dari demamnya si kecil. Pertama demam dapat disebabkan karena infeksi virus adalah, salah satu yang tampak lesu dan tidak mempunyai gairah untuk bermain. Demam karena infeksi virus ditandai dengan batuk, pilek atau diare tanpa darah. Selain itu ciri khas infeksi demam yang disebabkan oleh virus adalah demam yang tinggi pada hari 1-2 hari, biasanya pada hari ke 4-5 naik tetapi tidak setinggi pada hari pertama, pada umumnya pada hari ke 6-7 akan pulih sesuai dengan kondisi sebelumnya, dalam penanganan demam yang terinfeksi virus tidak memerlukan antibiotika ataupun cek darah.

2.    Kompres dengan air hangat
Bagaimana cara untuk menurunkan demam pada bayi yang terkena demam karena virus? Apabila penyebab demam adalah infeksi virus, maka anda dapat memberikan pertolongan pertama dengan cara mengompres menggunakan air hangat. Mengapa harus air hangat? itu karena air hangat dapat langsung pada pusat tubuh sehingga akan menurunkan suhu secara otomatis. Tapi hindari menggunakan alkohol atau air dingin, karena alkohol akan berbahaya karena uapnya berdampak buruk ketika terhirup oleh bayi. Selain itu anda juga dapat menggunakan plaster kompres yang sering kali banyak ditemui dipasaran. Boleh disimpan si lemari es terlebih dahulu jika ingin menimbulkan efek yang lebih dingin.

3.    Selalu Periksa suhu tubuh
Selalu sediakan termometer di rumah. Anda dapat mengontrol suhu tubuh anak dengan menggunakan termometer, suhu normal pada anak berkisar antara 36-37 derajat celcius, sehingga apabila anak anda memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi 37 derajat maka dapat diberikan terapi ringan terlebih dahulu, contoh terapi ringannya misalnya dengan banyak minum air putih sehingga anak anda tidak mengalami kekurangan cairan. Bagi bayi yang masih menyusu, maka sering-seringlah diberikan ASI atau air susu ibu. Jangan lupa ibu harus selalu mengkonsumsi makanan yang sehat agar menghasilkan asi yang berkualitas tinggi.

4.    Berikan obat penurun demam
Apabila dirasa perlu, maka Anda dapat memberikan obat penurun demam khusus anak sesuai dengan usia, contoh obat yang bisa diberikan salah satunya adalah dengan memberikan parasetamol. Obat jenis Parasetamol merupakan obat penurun demam yang dianggap memiliki efek samping yang rendah pada tubuh bayi. Meskipun demikian, namun sebaiknya anda membaca petunjuk dokter agar tidak mengalami resiko gangguan fungsi hati, apabila diberikan dengan dosis yang tidak tepat.

5.    Penanganan dokter
Kapan anda membutuhkan pertolongan dokter? Apabila bayi anda demam pada usia 3 bulan, dan suhu tubuhnya melebihi 37,5 derajat celcius sebaiknya segera diperiksakan ke dokter anak. Kemudian selain itu apabila anak demam dengan kondisi urinnya kental dan kakinya sering kali menggerak-gerakan, salah satu penyebab yang paling mungkin dikarenakan infeksi saluran kemih atau demam yang tidak turun-turun selama 3 hari lebih disertai dengan mimisan atau bintik merah, maka sebaiknya segera bawa anak anda ke dokter untuk melakukan tes kesehatan.



Bagi anda yang masih bingung memilih termometer yang paling pas untuk buah hati anda, silahkan disimak tips memilih termometer untuk anak di bawah ini :

Lahir sampai 3 bulan

Untuk anak usia tiga bulan, pilih termometer yang digunakan lewat anus. Termometer jenis ini paling akurat dan direkomendasikan untuk bayi, khususnya bagi bayi yang baru lahir. 

Kekurangannya: Apabila anda mungkin khawatir si kecil merasa tidak nyaman, anda bisa memilih termometer digital terbaru bisa memberi hasil dalam hitungan detik.

Tips: Agar si kecil tidak berintak, baringkan si kecil, seperti saat anda mengganti popok. Pada posisi ini dikenal si kecil, dan kontak wajah dengan wajah akan memberinya rasa nyaman.


3 bulan sampai 4 tahun

Pada usia ini pilih termometer yang digunakan lewat anus, atau bisa juga lewat mulut. Sebenanya pemeriksaan melalui anus paling oke. Tapi jika anak suka menggeliat-geliat, maka Anda bisa memilih cara lain. Kemudian pada anak usia 3 tahun sudah bisa mempertahankan termometer mulut di bawah lidahnya tanpa menggigit.

Kekurangannya: Pada usia batita dan anak prasekolah sering tak bisa duduk diam saat diperiksa lewat anus. Namun sayangnya mereka juga seringkali belum siap untuk termometer mulut. Jadi gunakan saja termometer yang bisa diletakkan di bawah ketiak, sekalipun hasilnya kurang akurat.

Tips: Ketika menggunakan termometer di bawah ketiak, tahan lengan si kecil agar menempel pada bagian dada untuk mendapat hasil paling akurat.

4 tahun ke atas

Lebih baik pilih termometer yang dimasukkan ke dalam mulut. Karena pada usia empat tahun seharusnya anak sudah bisa menggunakan termometer mulut. Apalagi alat ini bisa memberikan hasil yang sangat terpercaya.

Kekurangannya : Memang kebanyakan termometer mulut bisa pula digunakan sebagai termometer anus atau biasa diletakkan di bawah ketiak. Namun, jangan pernah sekali-kali menggunakan termometer dari anus ke mulut (walau sudah dibersihkan). Maka lebih baik jika anda membeli dua termometer yang berbeda.

Tips: Untuk mengetahui suhu aslinya, maka pastikan si kecil tidak mengonsumsi minuman panas atau dingin sekitar 15 menit sebelumnya, jika sudah yakin si kecil tak makan atau tak minum apa-apa lalu letakkan termometer di bawah lidah – agak ke dalam dan di sisi mulut. (Sheila Eldred)

Catatan: Sekalipun aman, namun tetap harus hati-hati dengan termometer dari kaca. Karena selain mudah pecah, adanya cairan merkuri di dalamnya bisa menjadi racun apabila tertelan.

Demikian adalah Cara Menurunkan Demam Pada Bayi yang bisa anda terapkan di rumah. Jangan lupa untuk menyimak artikel lainnya Penyebab Rambut Rontok Dan Pencegahannya di blog ini, Terima kasih.

0 Response to "Cara Menurunkan Demam Pada Bayi"

Posting Komentar