" Sebuah penelitian menyatakan, akibat perkembangan teknologi, diperkirakan anak-anak yang memakai kacamata minus dapat mengalami kenaikan 20 persen setiap tahunnya "
Awasi Rabun Jauh pada Anak |
Menyimak hasil penelitian diatas tentu membuat para orangtua menjadi khawatir. Rabun jauh atau istilah medisnya miopia adalah suatu gangguan penglihatan dimana seseorang tidak dapat melihat suatu objek pada jarak jauh, sehingga hanya dapat melihat benda atau objek pada jarak dekat saja.
Pada anak-anak, rabun jauh ini umumnya banyak timbul pada usia sekolah dasar atau berkisar usia 7 hingga 12 tahun. Tetapi tidak sedikit pula yang terjadi pada anak diatas atau dibawah usia tersebut.
KENALI CIRINYA
Pada anak-anak yang belum bersekolah, ciri anak yang mengalami rabun jauh bisa dilihat dari cara anak melihat benda atau objek, dimana berbeda dengan anak pada umumnya atau anak yang berpenglihatan normal.
Kelainan yang ditemukan dapat berupa memicingkan mata ketika melihat suatu objek atau benda pada jarak jauh, selalu melihat sesuatu dalam jarak dekat dan terkadang melihat dalam posisi memiringkan kepala.
Sedangkan pada anak yang sudah bersekolah, mudah dikenali saat anak sedang menyalin tulisan yang ada dipapan tulis, maka anak yang duduk dikursi tengah atau belakang, akan maju kedepan untuk melihat tulisan yang ada dipapan tulis. Bisa juga anak yang mengalami rabun jauh akan menyalin tulisan yang ada dipapan tulis dengan melihat tulisan teman yang duduk disebelahnya. Atau bisa juga terjadi ketika anak menyalin tulisan yang ada dipapan tulis kebukunya, maka tulisan yang ada dibuku menjadi tidak benar, misal ada huruf atau kata yang tidak tertulis karena tidak terlihat jelas oleh anak.
RINGAN HINGGA BERAT
Ada 3 jenis tingkatan rabun jauh berdasarkan ukuran kacamata, yaitu :
- Ringan atau Mild. Rabun jauh ringan jika dilakukan pengukuran kacamata maka akan didapatkan mata minus dengan ukuran minus 1 hingga minus 3.
- Sedang atau Moderate. Rabun jauh sedang jika dilakukan pengukuran kacamata, maka akan didapatkan mata minus dengan ukuran diatas minus 3 hingga minus 6.
- Berat atau Severe. Rabun jauh berat yang jika dilakukan pengukuran kacamata, maka akan didapatkan ukuran diatas minus 6.
Penyebab terjadinya rabun jauh pada anak-anak bisa diakibatkan karena adanya dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.
- FAKTOR GENETIK
Kecenderungan seorang anak mengalami miopia lebih besar pada anak yang memiliki orangtua yang juga miopia, bisa pada salah satu, yaitu Ibu atau Ayah saja, bisa juga kedua-duanya. Jadi diduga ada faktor genetik yang berperan . Inilah mengapa kadang ditemukan anak berusia 4 - 5 tahun sudah menggunakan kacamata.
- FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor lingkungan menjadi faktor penting untuk bisa menyebabkan anak mengalami rabun jauh dan memakai kacamata. Faktor lingkungan ini dapat dilihat dari aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan oleh anak sehari-hari. Aktivitas atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi yaitu kegiatan anak yang memerlukan penglihatan jarak dekat dan atau melakukan kegiatan yang menggunakan mata untuk tetap fokus secara terus menerus.
Contohnya adalah kegiatan bermain games dengan playstation atau bermain dengan gadget dengan intensitas waktu yang tidak terkontrol atau dengan waktu yang lama. Perlu orangtua ketahui, sinar biru yang dipancarkan oleh layar elektronik (gadget atau televisi dan sejenisnya) akan mempengaruhi retina pada jangka panjang. Padahal retina anak-anak masih sangat sensitif terhadap sinar biru. Bila dibiarkan, akan mempengaruhi penglihatan sentral dan ketajaman mata pun jadi berkurang lebih cepat. Lalu membaca dengan jarak yang dekat dan penerangan yang kurang juga dapat mengakibatkan rabun jauh.
Masalah Kesehatan Anak - Rabun Jauh |
SEIMBANGKAN JARAK DEKAT DAN JAUH
Penambahan ukuran minus pada penderita rabun jauh normal terjadi selama dalam batasan tertentu dan dalam masa pertumbuhan. Pertambahan minus terjadi sampai usia 18 tahun. Jadi diharapkan penambahan minus tidak terjadi secara berlebihan dalam setiap tahunnya. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan.
Mencegah mata minus jadi bertambah atau meminimalisir pertambahan minus pada mata yang mengalami rabun jauh bisa dilakukan dengan cara membatasi aktivitas melihat dekat selama setengah jam maka minimal anak harus mengistirahatkan matanya selama 10 menit dengan melihat objek yang berada pada jarak jauh atau memejamkan mata selama 10 menit.
Pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah tidak membaca bermain gadget dengan posisi tiduran, penerangan atau cahaya yang kurang dan bagi anak yang sudah menggunakan kacamata maka haruslah rajin menggunakan kacamatanya, kecuali saat mandi dan tidur.
KESIMPULAN
Ada anggapan, jika anak sering menggunakan kacamata, maka akan mudah bertambahnya minus pada mata anak. Anggapan ini salah, sebab secara normal minus mata pada anak memang akan mengalami pertambahan. Namun itu bukan disebabkan karena anak sering memakai kacamata. Tetapi disebabkan karena adanya penambahan panjang bola mata. Selain itu juga anak masih mengalami proses tumbuh kembang dan pubertas atau masa pertumbuhan yang sangat cepat.
Sangat disarankan untuk anak menggunakan kacamatanya secara rutin dan melepasnya hanya ketika mandi dan tidur saja. Dengan begitu, bisa diharapkan penambahan minus mata anak tidak terlalu banyak setiap tahunnya. Selain itu, anak yang sudah menggunakan kacamata, minimal 6 bulan sekali melakukan pemeriksaan rutin. Sedangkan pada anak yang belum menggunakan kacamata tetapi memiliki bakat mata minus, disarankan memeriksa matanya setahun sekali.
Penggunaan kacamata yang sering dilepas - dipakai pun tidak bisa dipastikan pertambahan minus mata lebih cepat atau tidak. Namun yang harus dihindari adalah ketika anak harus melihat suatu objek dan membutuhkan kacamata, namun kacamatanya tidak ada. Sehingga mata anak akan bekerja lebih keras untuk melihat dengan jelas. Mata yang bekerja lebih ekstra, maka otomatis akan memudahkan mata anak mengalami penambahan ukuran minus matanya.
Untuk itu selalu disarankan agar anak rajin memakai kacamata, sehingga mata lebih rileks ketika melihat jauh atau melihat objek yang kecil.
0 Response to "Masalah Kesehatan Anak - Awasi Rabun Jauh pada Anak"
Posting Komentar