Kesehatan Bayi - Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah
Bayi Berat Lahir Rendah |
Tidak semua Ibu melahirkan Bayi dengan berat badan pada batas normal. Ada yang lahir dengan berat badan rendah sehingga perlu perawatan ekstra, apalagi bila terlahir prematur. Namun jangan patah semangat, dengan kemajuan teknologi kedokteran dan kemauan keras orangtua, bayi-bayi mungil itu bisa bertahan hidup. Insha Allah.
Metode kanguru dapat membantu pertumbuhan bayi prematur dan dianjurkan untuk bayi dengan berat badan dibawah 2.500 gram. Kulit bayi yang bersentuhan dengan kulit Ibu selain membuat bayi nyaman, juga menghangatkannya.
BAGAIMANA CARA MERAWATNYA ?
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi, bisa cukup bulan ataupun kurang bulan.
Ada dua tipe Bayi Berat Lahir Rendah :
- Pertama, Bayi Berat Lahir Rendah tipe prematur, yakni bayi yang lahir lebih awal dari waktunya ( kehamilan kurang 37 minggu ).
- Kedua, Bayi Berat Lahir Rendah tipe KMK ( Kecil Masa Kehamilan ), yaitu bayi yang lahir cukup bulan - usia kehamilan 38 - 40 minggu - tetapi memilik berat badan kurang.
PENYEBAB
Penyebab Bayi Berat Lahir Rendah sangatlah multifaktorial. Pada Bayir Berat Lahir Rendah tipe prematur, penyebab yang paling sering terjadi adalah si Ibu mengalami infeksi sehingga bayi lahir lebih cepat, keracunan pada saat kehamilan, uterus yang terbuka atau tidak tertutup dengan baik dan Respiratory Distress Syndrome (RDS) yaitu kesulitan bernafas karena kondisi paru-paru bayi yang belum berkembang sepenuhnya sehingga tidak cukup menghasilkan surfaktan. Selain itu, Ibu Hamil yang mengalami kelelahan, mal nutrisi dan merokok, juga bisa memicu prematuritas.
Sedangkan kasus Bayi Berat Lahir Rendah tipe KMK, umumnya disebabkan status gizi ibu hamil yang buruk (mal nutrisi) atau menderita sakit yang memperberat kehamilan, misalnya preklamsi, hipertensi pada kehamilan dan diabetes pada kehamilan.
RESIKO
Bayi Berat Lahir Rendah memiliki beberapa resiko sehingga membutuhkan perawatan intensif, utamanya bayi prematur. Pasalnya, beberapa organ tubuh bayi prematur belum sempurna atau matang sehingga tidak dapat berfungsi optimal.
Kendala paling sering, bayi prematur beresiko mengalami asfiksia yaitu gagal untuk bernafas secara spontan dan teratur saat atau beberapa menit setelah lahir. Hal itu diakibatkan faktor paru yang belum matang.
Bayi juga beresiko mengalami apnea yaitu henti napas sementara yang berlangsung lebih dari 20 detik dan dapat disertai penurunan frekuensi denyut jantung. Resiko lainnya adalah hiportemia (suhu bagian dalam tubuh dibawah 35 derajat celsius). Karena kulit bayi prematur sangat tipis dan pusat pengaturan suhu tubuhnya belum sempurna, bayi jadi mudah kedinginan. Itulah sebabnya bayi prematur perlu ditempatkan dalam lingkungan yang tetap hangat.
Selain itu, bayi juga bisa mengalami masalah minum karena bayi belum memiliki kemampuan mengisap, menelan dan mengatur napas yang baik.
PERAWATAN
Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah berbeda-beda tergantung kelainan yang ditemukan saat bayi tersebut lahir. Jika bayi mengalami respiratory distress syndrome, maka dilihat tingkat suhu derajatnya.
Jika suhu derajatnya tinggi maka bayi tersebut harus segera dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) sebagai tempat untuk merawat bayi yang berada pada level 3 atau level tinggi. Lama atau tidaknya bayi dirawat dalam NICU bergantung keadaan klinis yang ditemukan. Misal, bayi yang lahir dengan usia gestasi dibawah 28 minggu dan berat bayi hanya 1.950 gram, maka perawatan di rumah sakit bisa sampai 2 - 3 bulan dengan perawatan khusus di NICU berkisar 2 - 3 minggu.
Begitu pula dengan Bayi Berat Lahir Rendah dengan usia gestasi cukup bulan, harus dilihat dahulu kelainan yang ditemukan pada tubuh bayi, misalnya apakah disertai pula dengan kelainan metabolik.
Pada dasarnya, bayi prematur dengan berat lahir rendah akan lebih lama perawatannya di rumah sakit dibandingkan bayi cukup bulan yang berat lahirnya kurang.
ASUPAN BAYI
Meskipun pada dasarnya bayi membutuhkan ASI, namun pada bayi dengan kondisi khusus adalah pengecualian. Harus dilihat terlebih dahulu kondisi klinis bayi tersebut. Jika bayi mengalami infeksi, syok berkali-kali maka tidak bisa langsung diberikan ASI karena dapat merusak usus bayi. Jadi, harus ditunggu sampai bayi tidak mengalami syok berkali-kali, oksigen darah bagus, tidak sesak napas, ada pergerakan usus dan BAB bagus atau lancar. Hal ini bisa berlangsung mulai hitungan hari hingga hitungan mingguan tergantung pada usia gestasi bayi tersebut. Selama itu, bayi memerlukan cairan dengan infus. Tetapi jika kondisi bayi sudah membaik maka bayi bisa langsung menetek dengan ibunya atau minum dengan bantuan selang.
METODE KANGURU
Mengingat bayi prematur bisa mengalami kedinginan, maka bisa dilakukan metode perawatan kanguru secara kontinu, dimana ibu berfungsi sebagai inkubator bahkan lebih baik dari inkubator pada umumnya.
Selain bayi bisa minum langsung pada ibunya, bayi tersebut juga bisa merasakan kasih sayang dari pelukan dan elusan sang ibu.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan ASI pada perawatan metode kanguru, yaitu :
- Pada berat badan bayi diatas 1.800 gram, dilakukan pemberian minum pada bayi 3 jam sekali. Sedangkan bayi yang lebih kecil bisa diberikan minum 2 jam sekali.
- Jika bayi tertidur pulas dan susah tidur selama 3 jam, maka ibu harus membangunkan bayinya untuk minum ASI.
PERHATIAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di rumah, khususnya pada bayi dengan berat badan lahir rendah dan usia gestasi dibawah 37 minggu, yaitu : Tanda bahaya, jika terlihat napas bayi tidak teratur atau mengalami henti napas lebih dari 20 detik, bayi mengalami kuning, biru, pucat, bayi buang-buang air besar dan adanya infeksi pada mata seperti putih pada mata, maka Ibu bayi harus segera membawa bayinya kedokter. Kontrol, untuk mengetahui apakah bayinya sehat atau tidak, lakukan kontrol secara rutin. Hal yang perlu diperhatikan, yaitu terjadi peningkatan berat badan bayi yang umumnya mengalami kenaikan 20 - 30 gram perhari, ada tidaknya pertambahan ukuran lingkar kepala perminggu, kesesuaian perkembangan bayi dengan usia koreksinya, kebutuhan asupan bayi yang tepat, serta frekuensi BAB bayi normal atau tidak.
0 Response to "Kesehatan Bayi - Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah"
Posting Komentar